BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan Pengantar Praktek
Kerja Lapangan (PPKL) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Banjarmasin, dapat
disimpulkan:
a.
Pekerjaan
kefarmasian yang dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Banjarmasin
meliputi, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, pencatatan dan pelaporan.
b.
Pengelolaan
perbekalan farmasi, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Islam Banjarmasin telah dilakukan dengan baik oleh tenaga
teknis kefarmasian yang ada di IFRS.
c.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam
Banjarmasin dalam melakukan pekerjaan kefarmasian didukung oleh SDM yang
meliputi 1 orang Apoteker yang bertanggung
jawab penuh dalam kegiatan kefarmasian di IFRS, 1 orang administrasi dan
12 orang Tenaga Teknis Kefarmasian yang bertanggung jawab atas pengelolaan obat
maupun alkes di IFRS dengan pengawasan
dari apoteker.
d.
Kegiatan
pengelolaan resep di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Banjarmasin telah
didukung dengan kompetensi yang memadai, sehingga dapat berjalan secara efektif
dan efisien. Dimana pelayanan resep dilakukan dengan skrining resep yang diserahkan
oleh pasien, pencatatan jumlah resep, penyimpanan bendel resep harian secara
teratur selama tiga tahun dan pemusnahan resep yang dilengkapi dengan berita
acara.
e.
Gudang
di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Banjarmasin berfungsi untuk menyimpan
perbekalan kesehatan yang nanti akan digunakan oleh pasien dengan pengelolaan
yang baik dari tenaga teknis kefarmasian di IFRS.
B.
Saran
Setelah melaksanakan Pengantar
Praktek kerja Lapangan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Banjarmasin,
ada beberapa saran yang dapat dijadikan masukan dan untuk meningkatkan kemajuan
Instalasi Farmasi di
Rumah Sakit Islam Banjarmasin sebagai berikut :
1. Sebaiknya pada penyimpanan sediaan farmasi di
gudang dilengkapi dengan alat pengatur suhu ruangan agar sediaan yang disimpan
digudang tidak cepat rusak.
2. Sebaiknya perlu ditingkatkannya pelayanan
komunikasi, informasi dan edukasi obat bagi pasien agar meningkatnya penggunaan
obat secara tepat dan rasional.
3. Kerjasama
yang sudah terjalin antara Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Banjarmasin program D3 Farmasi dengan pihak rumah sakit agar terus dikembangkan
serta dipertahankan untuk tahun-tahun selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar